Mengenai Saya

Foto saya
Selamat Datang di Blog Saya, Semoga bermanfaat

Rabu, 11 Maret 2009

GAJI BESAR UNTUK KARYAWAN BUKAN SEGALANYA

Mengapa karyawan melakukan resign atau pindah ke div lain walaupun remunerasinya di atas rata-rata? Uangkah pemicunya? Atau ada faktor lain yang menentukan kesetiaan mereka?

Akhir tahun lalu, Lesmana, seorang teman lama yang ahli dalam pengembangan bisnis telekomunikasi mendapatkan tawaran dari sebuah perusahaan multinasional untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia ...
Dia tertarik dan memutuskan untuk bergabung. Dia telah banyak mendengar tentang pimpinan perusahaan ini, yang sering diberitakan sebagai pemimpin visionaris dan legendaris.

Gaji Lesmana besar, perlengkapan kantornya mutakhir, teknologinya canggih, kebijakan SDM-nya pro-karyawan, kantornya megah di daerah segitiga emas, bahkan kantinnya menyajikan makanan yang lezat dan murah.
Dua kali dia dikirim keluar negeri untuk pelatihan.
"Proses pembelajaran saya adalah yang tercepat di sini,"kata Lesmana "Sungguh menakjubkan bekerja dengan dukungan teknologi mutakhir seperti di perusahaan ini".

Siapa nyana dua minggu lalu, belum genap tujuh bulan bekerja diperusahaan itu, dia mengundurkan diri. Lesmana belum mendapatkan tawaran pekerjaan lain, tapi dia tidak sanggup lagi bertahan di sana.

Belakangan, sejumlah karyawan di divisi yang sama dengannya ikut resigned. Direktur utama perusahaan itu pun merasa tertekan karena hal ini.
Cemas memikirkan biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan untuk alokasi dana pelatihan karyawan. Ia juga bingung lantaran tidak tahu apa gerangan yang terjadi. Mengapa karyawan yang bertalenta bagus ini mengundurkan diri, padahal gajinya sudah cukup tinggi?

Lesmana resigned karena beberapa alasan. Alasan ini juga yang menyebabkan sebagian besar karyawan lain yang bertalenta tinggi akhirnya mengundurkan diri.

Beberapa survey membuktikan bahwa jika anda kehilangan karyawan berbakat, periksalah atasan langsung mereka.

Si atasan adalah alasan utama karyawan tetap bekerja dan berkembang dalam suatu perusahaan.

Namun dia jugalah yang menjadi alasan utama mengapa para karyawan berhenti dari pekerjaannya, membawa pergi pengetahuan, pengalaman dan klien mereka.
Bahkan tidak jarang selanjutnya secara terang-terangan berkompetisi dengan perusahaan bekas tempatnya bekerja.

"Karyawan meninggalkan manajernya, bukan perusahaannya, " kata para ahli SDM.

Begitu banyak uang yang telah dikeluarkan untuk tetap mempertahankan karyawan berbakat, baik dengan memberikan gaji lebih tinggi, bonus ekstra maupun pelatihan mahal. Namun pada akhirnya, karyawan resign kebanyakan disebabkan oleh manajer/pimpinannya , bukan oleh hal lain.

Jika anda mengalami masalah turnover , maka pertama-tama periksalah kembali para manajer anda. Apakah mereka biang keladi yang membuat para karyawan tidak betah?

Pada tahap tertentu, karyawan tidak lagi melihat jumlah uang yang ia dapatkan, tapi lebih kepada bagaimana mereka diperlakukan dan seberapa besar perusahaan menghargai mereka.

Kedua hal ini umumnya tergantung dari sikap para pimpinan terhadap mereka. Dan sejauh ini, bekerja dengan atasan yang buruk sering dialami oleh para karyawan yang bekerja dengan baik.

Survey majalah Fortune beberapa tahun lalu mengungkapkan bahwa 75% karyawan menderita karena berada di bawah atasan yang menyebalkan.
Dari seluruh penyebab stress ditempat kerja, seorang atasan yang jahat mungkin adalah hal yang terburuk, yang secara langsung akan mempengaruhi kinerja dan mental para karyawan.

Simak saja kisah yang dikutip langsung dari"medan perang" ini.

Mulya seorang insinyur, masih bergidik saat membayangkan hari-hari dimana ia dimaki-maki bos di depan staf lainnya. Atasannya itu sering menghina dengan kata-kata yang kasar. Waktu menghadapi hal menakutkan itu, Mulya praktis tak punya nyali untuk menjawab. Ia kembali ke rumah dengan perasaan tidak keruan dan mulai menjadi kasar seperti sang atasan. Bedanya kekesalan ini dilampiaskan ke istri dan anak-anaknya, kadang juga ke anjing peliharaannya. Lambat laun, bukan pekerjaan Mulya saja yang kacau balau, pernikahan dan keluarganya pun hancur berantakan.

Nasib Agus juga setali tiga uang. Menceritakan "penyiksaan" yang dilakukan oleh bosnya gara-gara ada perbedaan pendapat yang tidak terlalu penting antara keduanya.
Atasan Agus benar-benar menunjukkan rasa tidak suka terhadapnya. Ia tidak lagi diikut-sertakan dalam pengambilan keputusan.
"Bahkan dia tidak lagi memberikan saya dokumen maupun pekerjaan baru," keluh Agus.
"Sangat memalukan duduk di depan meja kosong tanpa tahu apapun dan tidak seorangpun yang membantu saya".
Lantaran tidak tahan lagi, Agus mengundurkan diri.

Para ahli SDM mengatakan, dari segala bentuk kekerasan, tindakan memperlakukan karyawan ditempat umum adalah yang terburuk.

Pada awalnya, si karyawan mungkin tidak langsung mengundurkan diri, akan tetapi pikiran itu sudah tertanam. Jika kejadian terulang lagi, pikiran tersebut akan semakin kuat. Dan akhirnya, pada kejadian yang ketiga, karyawan itu akan mulai mencari pekerjaan lain.

Ketika seseorang tidak bisa membalas kemarahannya, ia akan melakukan pembalasan "pasif".

Biasanya dengan cara memperlambat pekerjaan, berleha-leha, hanya melakukan pekerjaan yang disuruh atau menyembunyikan informasi penting.
"Jika anda bekerja untuk orang yang menyebalkan, pada dasarnya anda ingin orang itu mendapat kesulitan. Jiwa dan pikiran kita tidak menyatu lagi dengan pekerjaan kita," papar Agus.

Para manajer bisa menekan bawahan melalui beragam cara. Misalnya ada dgn cara negatif dengan mengontrol bawahan secara berlebihan, curiga, menekan, merendahkan didepan orang banyak, terlalu kritis, dan sebagainya.

Namun para atasan tersebut tidak sadar bahwa karyawan bukan merupakan aset tetap, mereka adalah manusia bebas.

Jika ini terus berlanjut, maka seorang karyawan akan mengundurkan diri, walau tampaknya cuma karena masalah sepele saja.

Bukan pukulan ke-100 yang menjatuhkan seseorang, tapi 99 pukulan yang diterima sebelumnya.

Memang benar, karyawan meninggalkan pekerjaannya karena bermacam alasan untuk kesempatan yang lebih baik atau kondisi yang tidak memungkinkan lagi. Namun banyak yang semestinya tetap tinggal jika tidak ada satu orang (seperti atasan Lesmana) yang terus-menerus mengatakan:

"Kamu tidak penting, saya bisa dapat lusinan orang yang lebih baik dari kamu ! ".

Kendati tersedia segudang pekerjaan lain (terlebih dalam keadaan pengangguran tinggi sekarang ini), bayangkanlah sesaat, berapa biaya atas hilangnya seorang karyawan yang bertalenta tinggi.

Ada biaya yang harus dibayar untuk mencari pengganti, ada biaya pelatihan bagi pengganti karyawan tersebut. Belum lagi akibat yang ditimbulkan karena tidak ada orang yang mampu melakukan pekerjaan itu saat calon pengganti sedang dicari, kehilangan klien dan kontak yang dibawa pergi karyawan yang hengkang, penurunan moral karyawan lainnya, hilangnya rahasia penjualan dari karyawan tersebut yang seharusnya diinformasikan ke karyawan lainnya, dan yang terutama turunnya reputasi perusahaan.

Lagi pula,
setiap karyawan yang pergi, bagaimanapun juga akan menjadi "duta" untuk mewartakan hal yang baik maupun yang buruk dari perusahaan itu.

Kita semua tahu suatu perusahaan telekomunikasi besar yang orang-orang ingin sekali bergabung, atau suatu bank yang hanya sedikit orang ingin menjadi bagiannya. Mantan karyawan kedua perusahaan ini telah keluar untuk menceritakan kisah pekerjaannya.

"Setiap perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan harus memikirkan cara untuk mengikat jiwa setiap karyawannya, " kata Jack Welch mantan orang nomor satu di General Electric.

Umumnya nilai suatu perusahaan terletak "diantara telinga" para karyawannya.

Karyawan juga manusia,
punya mata,
punya hati,
punya pikiran
dan punya rasa malu
serta harga diri .....

--------------------------
JUNIUS LEE,CEO & Managing Consultant
JCI Kimberley Executive Search International

Selasa, 10 Maret 2009

Merubah Habbit Yang Buruk

Tanda-tanda orang yang tidak mendisiplinkan dirinya adalah dilihat dari polahnya
Bila kata yang tercuat adalah “Mulai Besok Saja” itu berarti perubahan untuk dirinya pun akan terjadi besok besok besok atau Takkan pernah

Sering kali kitapun seperti itu saat kita punya Plan terhadap diri kita dan ketika kita ingin memulainya kita selalu menundanya dan....
Kita selalu membuat alasan untuk membela diri kita atas penundaan tersebut.

Saya pun dulu pernah mengalaminya , program diet dan makan sehat selalu saya tulis dalam buku saya namun ketika makanan itu nampak didepan mata, lalu mulailah hati saya berkata ”aaah besok deh mulai dietnya”, jadilah berat badan saya tak pernah turun badan.

Sebetulnya ini pun berlaku sama saat kita mulai menerapkan sesuatu yang baik dan baru bagi diri kita.

Merubah pola hidup atau habbit memang tidak cukup satu hari tapi perlu perjuangan yang membutuhkan waktu bahkan sampai bertahun-tahun.
Contohnya bila kita biasa bangun siang maka ketika kita diharuskan bagun pagi maka akan terasa sulit sekali.
Sebenarnya bila kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan sadar maka yang pertama saat melakukannya berat maka kedepannya akan terasa ringan.

Tips saya dalam merubah pola hidup yang buruk ke pola hidup yang baik

Buatlah surat perjanjian diatas kertas atas diri kita sendiri

Isilah surat perjanjian tersebut dengan kriteria :

Masa Perjanjian kita dengan diri kita
Reward terhadap diri kita sendiri bila kita mampu melakukannya dengan baik
Punishment terhadap diri kita sendiri bila kita melanggarnya

Adapun isi perjanjian kita berisi tentang commitment kita terhadap misi yang akan kita jalankan

Buatlah dengan detail rencana pola hidup apa saja yang ingin dirubah atau diperbaiki sehingga jelas bila saat kita menjalankannya ada batas hitam dan putih , jadi tidak ada keragu-raguan untuk menjalaninya

Tentukan tahapan-tahapan mulai dari Visi , Misi dan tahapan-tahapan untuk mencapai misi tersebut , Buatlah Surat Perjanjian Jangka Panjang s.d. kita Mati nanti
Jangka Periodik Perjanjian yang berlaku untuk Setahun ,Sebulan s.d. Perhari

Ini Berlaku untuk kita yang ingin Berubah

Senin, 09 Maret 2009

Hukum Truk Sampah

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut. Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya &mulai menjerit ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!" Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah". Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, & seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati. Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka: Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak.Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya.Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.

Pornografi Rusak Jaringan Otak

http://www.gatra. com/artikel. php?id=123596

Paparan materi pornografi secara terus-menerus menyebabkan kecanduan(adiksi), yang pada akhirnya mengakibatkan fungsi jaringan otakmengecil terganggu.Dalam seminar mengenai dampak pornografi terhadap kerusakan otak diJakarta, Senin (3/2), ahli bedah saraf dari Rumah Sakit San Antonio,Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksimengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral TegmentalArea (VTA) secara fisik mengecil.Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine --bahan kimiapemicu rasa senang-- itu, menurut dia, menyebabkan kekacauan kerjaneurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirimpesan."Pornografi menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter danmelemahkan fungsi kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudahkecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya, " kata Hilton sertamenambahkan adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori.Kondisi tersebut, ia menjelaskan, tidak terjadi secara cepat dalamwaktu singkat namun melalui beberapa tahap yakni kecanduan yangditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasidan akhirnya penurunan perilaku."Dan kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang palingberat, lebih berat dari kecanduan kokain," katanya.Namun demikian, kata dia, kini ada harapan kerusakan otak itu bisadipulihkan hingga mendekati normal dengan berbagai metode penyembuhan.Terapi yang dapat digunakan untuk memulihkan kerusakan otak akibatkecanduan, menurut dia, antara lain pemberian motivasi pribadi untukmemacu semangat penderita guna melepaskan diri dari kecanduan, danpenciptaan lingkungan yang aman bagi pecandu dengan menurunkan secaradrastis aksesnya terhadap pornografi.Selain itu, ia menambahkan, pembentukan kelompok pendukung dengankonselor dan terapis serta terapi peningkatan spiritualitas dampaknyajuga sangat bermakna dalam upaya pemulihan."Penelitian menunjukkan, spiritualitas, agama apapun, akan mempercepatproses pemulihan," katanya.Arus PornografiPerkembangan teknologi informasi dan media tidak hanya membawaberbagai macam keuntungan, tapi juga membawa serta dampak negatifkarena menyebabkan materi pornografi mengalir hampir tanpa terkendalimelalui jaringannya.Materi yang menimbulkan kecanduan itu hampir bisa diakses oleh siapasaja, termasuk anak-anak.Sepanjang tahun 2008, konselor Yayasan Kita dan Buah Hati melakukansurvei terhadap 1.625 siswa kelas empat hingga enam Sekolah Dasar diJakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.Hasilnya menunjukkan bahwa 66 persen dari anak-anak tersebut sudahmenyaksikan materi pornografi dari berbagai media seperti komik (24persen), permainan (18 persen), situs porno (16 persen), film (14persen), cakram digital (10 persen), telepon genggam (delapan persen)serta majalah dna koran (4-6 persen).Survei Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12kota besar di Indonesia tahun 2007 juga tidak memberikan gambaran yanglebih baik. Menurut hasil survei itu, 97 persen remaja pernah menontonfilm porno."Pornografi dapat merusak sel-sel otak, akibatnya perilaku dankemampuan intelegensia akan mengalami gangguan," kata Kepala PusatPemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan Intelegensia Kesehatan H.Jofizal Jannis.Ia menjelaskan, penurunan intelegensia secara langsung dan tidaklangsung akan menurunkan produktifitas dan menurunkan indekspembangunan sumber daya manusia.Oleh karena itu, kata dia, Departemen Kesehatan bersama departemen daninstensi yang lain akan bekerja bersama untuk mengatasi masalah tersebut.

Selasa, 03 Maret 2009

Rahasia Kecerdasan Yahudi

Posted by noersilo as OOT, Renungan
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius." Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),"ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk.Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!!!" katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya.Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?Itulah kenyataannya.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.
Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka.Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini."Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!
"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di GNP sedunia?Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"
apa yg diminta kebanyakan orang Indonesia untuk sebutan TIPS ?? "uang rokok"
seorang buruh pasar, tukang becak, kuli & saudara2 kita dengan penghasilan hari ini untuk makan hari ini ketika pertama kali menerima upah apa yg dibelinya ? "rokok"
bahkan kebanyakan mereka rela tidak sarapan asal bisa ngerokok.....
http://kamar.noersilo.web.id/2009/02/rahasia-kecerdasan-yahudi/

5 Kebiasaan Buruk Ayah & Ibu

Setiap orangtua tentu selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Apakah dengan membuat Si Kecil tetap sibuk beraktivitas, atau memberi kebebasan memilih kepadanya. Yang jelas, orangtua selalu merasa, membahagiakan anak adalah tugas utama mereka. Nah, berikut ini lima kesalahan yang sering dilakukan orangtua dan cara mengatasinya.
1. Terlalu Banyak Negosiasi.
Banyak orangtua merasa sudah bersikap adil dan demokratis ketika bertanya kepada anak-anaknya tentang segala hal. Mulai soal pakaian yang ingin dikenakan, sampai soal menu makan malam. Namun, anak-anak sebenarnya ingin diberitahu mengenai apa yang harus dilakukan, dan justru jadi takut berpendapat bila terus ditanyai. Begitu sudah menetapkan keputusan, beri penjelasan singkat. Lakukan kontak mata dan sampaikan pernyataan dengan jelas, mengapa aturannya harus begitu.Kesalahan lainnya adalah pada saat menyampaikan permintaan. Jika ingin anak mandi tetapi ucapan Anda terdengar seperti pertanyaan, anak akan memanfaatkannya dengan mengatakan "tidak". Kita tidak perlu merasa bersalah jika harus menyuruh anak mandi karena itu sudah menjadi bagian dari tugas sebagai orangtua.
2. Tak Pernah Membiarkan Anak Merasa Bosan.
Seberapa sering, sih, Si Kecil merengek, "Saya bosan, saya bosan!" dan Anda merasa seolah-olah ini salah Anda? Banyak para ibu dan ayah merasa gagal jika tidak bisa menstimulasi anak-anaknya. Padahal, anak-anak perlu merasa sedikit bosan. Dengan begitu, kita akan mengajarkan kepada mereka untuk mampu berpikir kreatif dengan waktu yang dimiliki, serta belajar bahwa kehidupan tak selalu menyenangkan.
3. Membelikan Segala yang Anak Minta.
Banyak orangtua lalu membanjiri anak-anaknya dengan hadiah, dan membuat anak jadi tak menghargai uang. Ini sangat berbahaya bagi para orangtua bekerja yang menggunakan hadiah sebagai pengganti dari ketidakhadirannya. Akibatnya, anak-anak akan memanfaatkan rasa bersalah orangtuanya. Jika anak-anak sangat menginginkan sesuatu, biasakan mereka menabung dari uang jajannya dulu. Beri pengertian bahwa, jika mendapatkan sesuatu dengan susah payah, mereka akan lebih menghargainya.
4. Terlalu Memaksakan.
KehendakOrangtua selalu merasa sudah melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya, padahal ternyata mereka melakukan hal yang membahayakan bagi anak-anak. Jika dukungan berubah menjadi tekanan, anak-anak justru menjadi gelisah dan prestasinya mulai mundur. Mereka juga dapat mengalami gejala stres, seperti sakit perut yang tak jelas, sembelit, tak dapat tidur, gangguan tidur, dan mimpi buruk. Pada anak-anak yang sensitif, harapan orangtua yang terlalu tinggi agar anak-anak menjadi pintar dapat menurunkan rasa percaya diri mereka.
5. Tak Pernah Bilang "Tidak".
Banyak orangtua terperangkap dengan berpikir, mengatakan "ya" kepada setiap permintaan anak-anak akan membuat mereka bahagia. Masalah juga kerap terjadi kepada orangtua yang dibesarkan di dalam keluarga yang sangat keras, dan ingin menerapkan hal berbeda kepada anak-anaknya.Jika tak dapat mengatakan "tidak", Anda tidak melakukan tugas sebagai orangtua dengan benar. Begitu Anda mengatakan "tidak", hal yang paling penting adalah konsisten dan tidak mengubah pikiran. Sebab, bila tidak begitu, anak-anak akan memanfaatkan kelemahan Anda. * ( Sumber : Kompas.com. 3 Maret 2009 ).

Manajemen Waktu

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara didepan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan oleh para siswanya. Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata: "Baiklah, sekarang waktunya kuis " Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya diatas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk kedalamnya, dia bertanya: "Apakah toples ini sudah penuh?" Semua siswanya serentak menjawab,"Sudah! "Kemudian dia berkata, Benarkah? Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang- guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu. Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi: "Apakah toples ini sudah penuh? Kali ini para siswanya hanya tertegun "Mungkin belum!", salah satu dari siswanya menjawab. "Bagus!" jawabnya.Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan. Sekali lagi dia bertanya, Apakah toples ini sudah penuh? "Belum!" serentak para siswanya menjawab Sekali lagi dia berkata, "Bagus!" Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas. Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya: "Apakah maksud dari ilustrasi ini?" Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya!" "Bukan!", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa : JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI KAMU MASUKKAN, MAKA KAMU TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu, kesehatanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar tersebut sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk memperhatikannya. Jika kamu mendahulukan hal-hal yang kecil dalam prioritas waktumu, maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal yang kecil, kamu tidak akan punya waktu untuk melakukan hal yang besar dan berharga dalam hidupmu".